Manajemen Kelas
Manajemen dari kata “Management”.
Diterjemahkan pula menjadi pengelolaan, berarti proses penggunaan sumber daya
secara efektif untuk mencapai sasaran. Sedangkan pengelolaan adalah proses yang
memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan dan
pencapaian tujuan. Maksud manajemen kelas adalah mengacu kepada penciptaan
suasana atau kondisi kelas yang memungkinkan siswa dalam kelas tersebut dapat
belajar dengan efektif. Terdapat
beberapa defenisi tentang manajemen kelas berikut ini :
1. Berdasarkan
Konsepsi Lama Dan Modern
Menurut konsepsi
lama, manajemen kelas diartikan sebagai upaya mempertahankan ketertiban kelas.
Menurut konsepsi modern manajemen kelas adalah proses seleksi yang menggunakan
alat yang tetap terhadap problem dan situasi manajemen kelas (Lois V. Jhonson
dan Mary Bany, 1970)
2. Berdasarkan
Pandangan Pendekatan Operasional Tertentu
( Disarikan dari Wilford A. Weber 1986 )
1. Seperangkat
kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas
melalui penggunaan disiplin (Pendekatan Otoriter).
2. Seperangkat
kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas
melalui intimidasi (Pendekatan Intimidasi).
3. Seperangkat
kegiatan guru untuk memaksimalkan kebebasan siswa (Pendekatan Permisif).
4. Seperangkat
kegiatan guru menciptakan suasana kelas dengan cara mengikuti petunjuk/resep
yang telah disajikan (Pendekatan Masak).
5. Seperangkat
kegiataan guru untuk menciptakan suasana kelas yang efektif melalui perencanaan
pembelajaran yang bermutu dan dilaksanakan dengan baik (Pendekatan Instruksional).
6. Seperangkat
kegiatan guru untuk mengembangkan tingkah laku peserta didik yang diinginkan
dengan mengurangi tingkah laku yang tidak diinginkan (Pendekatan Pengubahan
Tingkah Laku).
7. Seperangkat
kegiatan guru untuk mengembangkan hubungan interpersional yang baik dan iklim
sosio-emosional kelas yang positif (Pendekatan Penciptaan Iklim
Sosioemosional).
8. Seperangkat
kegiatan guru untuk menumbuhkan dan mempertahankan organisasi kelas yang
efektif (Pendekatan Sistem Sosial)
Sementara M.
Manulang, mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan manajemen adalah: Manajemen adalah seni dalam ilmu
perencanaan, pengorgansiasian, penyusunan, pergerakan dan pengawasan sumber
daya manusia untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Dalam pendapat
yang sama Terry seperti dikutip Djati S., juga mengatakan bahwa manajemen
adalah soal proses tertentu yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan penggunaan setiap ilmu dan seni bersama-sama dan
selanjutnya menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan.
Ada sebahagian
pendapat yang menyatakan bahwa kata pengelolaan juga sangat identik dengan kata
manajemen. Hal tersebut diakibatkan oleh derasnya penambahan kata pungut ke
dalam bahasa Indonesia. Olehnya itu penyusun sengaja menguraikannya.
Menurut Drs.
Winarno Hamiseno, pengelolaan kelas adalah suatu tindakan yang dimulai dari
penyusun data, merencana, mengorganisasikan, melaksanakan sampai dengan
pengawasan dan penilaian.
Namun demikian,
manajemen kelas ialah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana
belajar mengajar yang efektif dan menguntungkan
serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai kemampuan. Seperti
yang dikatakan oleh Allan C. Orriesstein, Daniel V. Levinne, mengatakan dalam
bukunya An Introduction
to the Foundations of Educations, tentang arti sebuah tujuan
dikatakannya:
“Aims are
important guides in educations, although they cannot be directly or evaluated;
they are statements that cannot a desired and valued competency, a theme or
concern that applied to education in general.
Artinya:
Tujuan adalah
petunjuk yang penting dalam pendidikan walaupun mereka secara langsung tidak
dapat diamati dan dievaluasi; mereka membuat pernyataan yang mengandung
keinginan dan kompetensi, tema atau soal tersebut merupakan pemahaman penerapan
di dalam pendidikan secara umum.
Tujuan
manajemen kelas
1.
Mewujudkan situasi dan kondisi kelas,
bai sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar, yang
memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
2.
Menghilangkan berbagai hambatan yang
dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran.
3.
Menyediakan dan mengatur fasilitas
serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai
dengan lingkungan social, emosional dan intelektual siswa dalam kelas.
4.
Membina dan membimbing siswa sesuai
dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya (Dirjen
PUOD dan Dirjen Dikdasmen tahun 1996 : 2)
Aspek, Fungsi, dan Masalah Manajemen
Kelas
Manajemen kelas
merupakan keterampilan yang harus dimiliki guru dalam memutuskan, memahami,
mendiaknosis dan kemampuan bertindak menuju perbaikan suasana kelas terhadap
aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam manajenen kelas adalah sifat kelas,
pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan seleksi dan kreatif ( Lois
V.Johnson dan Mary A.Bany, 1970 ).
1.
Manajenen kelas selain memberi makna
penting bagi tercipta dan terpeliharanya kondisi kelas yang optimal, manajenen
kelas berfungsi :
Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala macam tugas seperti : membantu kelompok dalam pembagian tugas, membantu pembentukan kelompok, membantu kerjasama dalam menemukan tujuan-tujuan organisasi, membantu individu agar dapat bekerjasama dengan kelompok atau kelas, membantu prosedur kerja, merubah kondisi kelas.
Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala macam tugas seperti : membantu kelompok dalam pembagian tugas, membantu pembentukan kelompok, membantu kerjasama dalam menemukan tujuan-tujuan organisasi, membantu individu agar dapat bekerjasama dengan kelompok atau kelas, membantu prosedur kerja, merubah kondisi kelas.
2.
Memelihara agar tugas – tugas itu dapat
berjalan lancar.
Masalah manajenen kelas dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu : masalah individual dan masalah kelompok.
Masalah manajenen kelas dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu : masalah individual dan masalah kelompok.
Munculnya masalah
individual disebabkan beberapa kemungkinan tindakan siswa seperti :
1.
Tingkah laku yang ingin mendapat
perhatian orang lain.
2.
Tingkah laku yang ingin menujukkan
kekuatan.
3.
Tingkah laku yang bertujuan menyakiti
orang lain.
4.
Peragaan ketidakmampuan.
Sedangkan
masalah-masalah kelompok yang mungkin muncul dalam kelas :
1.
Kelas kurang kohesif lantaran alasan
jenis kelamin, suku, tingkatan sosial ekonomi, dan sebagainya.
2.
Penyimpangan dari norma-norma tingkah
laku yang telah disepakai sebelumnya.
3.
Kelas mereaksi negatif terhadap salah
seorang anggotanya.
4.
“Membombang” anggota kelas yang justru
melanggar norma kelompok.
5.
Kelompok cenderung mudah dialihkan
perhatiannya dari yang tengah digarap, semangat kerja rendah, kelas kurang
mampu menyesuaikan diri dengan keadaan baru seperti gangguan jadwal guru
terpaksa diganti sementara oleh guru lain. (Lois V.Johnson dan Mary A.Bany, dalam
M.Entang dan T.Raka Joni1983).
Prinsip-prinsip dalam Manajemen Kelas
“Secara umum faktor
yang mempengaruhi manajemen kelas dibagi menjadi dua golongan yaitu, faktor
intern dan faktor ekstern siswa.” (Djamarah 2006:184). Faktor intern siswa
berhubungan dengan masalah emosi, pikiran, dan perilaku. Kepribadian siswa
denga ciri-ciri khasnya masing-masing menyebabkan siswa berbeda dari siswa
lainnya sacara individual. Perbedaan sacara individual ini dilihat dari segi
aspek yaitu perbedaan biologis, intelektual, dan psikologis.
Faktor ekstern siswa
terkait dengan masalah suasana lingkungan belajar, penempatan siswa,
pengelompokan siswa, jumlah siswa, dan sebagainya. Masalah jumlah siswa di
kelas akan mewarnai dinamika kelas. Semakin banyak jumlah siswa di kelas,
misalnya dua puluh orang ke atas akan cenderung lebih mudah terjadi konflik.
Sebaliknya semakin sedikit jumlah siswa di kelas cenderung lebih kecil terjadi
konflik.
Djamarah (2006:185)
menyebutkan “Dalam rangka memperkecil masalah gangguan dalam pengelolaan kelas
dapat dipergunakan.” Prinsip-prinsip pengelolaan kelas yang dikemukakan oleh
Djamarah adalah sebagai berikut.
a. Hangat
dan Antusias
Hangat
dan Antusias diperlukan dalam proses belajar mengajar. Guru yang hangat dan
akrab pada anak didik selalu menunjukkan antusias pada tugasnya atau pada
aktifitasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas.
b. Tantangan
Penggunaan
kata-kata, tindakan, cara kerja, atau bahan-bahan yang menantang akan
meningkatkan gairah siswa untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan
munculnya tingkah laku yang menyimpang.
c. Bervariasi
Penggunaan
alat atau media, gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dan anak didik
akan mengurangi munculnya gangguan, meningkatkan perhatian siswa. Kevariasian
ini merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang efektif dan
menghindari kejenuhan.
d. Keluwesan
Keluwesan
tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah
kemungkinan munculnya gangguan siswa serta menciptakan iklim belajarmengajar
yang efektif. Keluwesan pengajaran dapat mencegah munculnya gangguan seperti
keributan siswa, tidak ada perhatian, tidak mengerjakan tugas dan sebagainya.
e. Penekanan
pada Hal-Hal yang Positif
Pada
dasarnya dalam mengajar dan mendidik, guru harus menekankan pada hal-hal yang
positif dan menghindari pemusatan perhatian pada hal-hal yang negative.
Penekanan pada hal-hal yang positif yaitu penekanan yang dilakukan guru
terhadap tingkah laku siswa yang positif daripada mengomeli tingkah laku yang
negatif. Penekanan tersebut dapat dilakukan dengan pemberian penguatan yang
positif dan kesadaran guru untuk menghindari kesalahan yang dapat mengganggu
jalannya proses belajar mengajar.
f. Penanaman
Disiplin Diri
Tujuan
akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat mengembangkan dislipin
diri sendiri dan guru sendiri hendaknya menjadi teladan mengendalikan diri dan
pelaksanaan tanggung jawab. Jadi, guru harus disiplin dalam segala hal bila
ingin anak didiknya ikut berdisiplin dalam segala hal.
Daftar Pustaka
Allan
C. Ornstein, Daniel V. Levinne, An
Introduction to the Foundations of Educations, Edisi III (Boston:
Hougthon Mifflin Company, 1984), h. 446.
Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Pengelolaan
Kelas di Sekolah Dasar Jakarta: 1996), h. 1.
Djati
Julitriarsa, John Suprihanto, Manajemen
Umum Sebuah Pengantar, Edisi I (Cet. III; Yogyakarta: BPFE, 1998),
h. 3.
M.
Manulang, Dasar-dasar
Manajemen Cet. XV; Jakarta: Ghalia Indonesia, 1996), h.
15.
Rachman,
Maman. 1998. Manajemen
Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi.
Winarno
Hamiseno, Pengelolaan
Kelas dan Siswa (Cet. IV; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
1986), h. 8.
http://one.indoskripsi.com/node/10486
Komentar
Posting Komentar